/*releated post
/*end related

Selasa, 02 Oktober 2012

Peta Baru Dunia Arab Dan Fitnah Akhir Zaman (1)

¨  Pada tahun 2003 Bush mengumumkan sebuah proyek besar yang akan mengubah peta baru dunia Timur Tengah.
¨  Tahun 2004, Bush mengkampanyekan Proyek Besar Great Middle East dan Mengeluarkan dana 80 Juta Dolar yang dialokasikan untuk LSM Pro Demokrasi dan Jaringan Media di Sejumlah Negara Arab.
¨  Pada tahun 2006, di Tel Aviv, Condolezza Rice—Sekretaris Negara Amerika saat itu, mengumumkan sebuah langkah awal untuk memulai peta baru dunia Timur Tengah dengan jalan “Chaos”.
Agenda Jangka Panjang
Sejak tahun 2006, seperti dilansir The Armed Forces Journal, dalam sebuah laporan berjudul The New maps of muslim world and middle east. Laporan ini berisi tentang rencana perubahan peta dunia Islam disertai dengan gambar-gambar perubahan lokasi sejumlah negara-negara Islam. Termasuk Arab Saudi.
Mei 2008 dalam lawatannya ke Mesir, Bush meminta dunia Arab mulai menerapkan demokrasi. “Kerap kali di Timur Tengah politik dibuat oleh satu kepemipinan,” kata Bush di hadapan 1500 para pembuat kebijakan dunia dan para pemimpin bisnis di pantai Laut Merah. “Amerika secara serius memiliki andil seputar para tahanan politisi di kawasan ini, seperti para aktivis demokrasi yang diintimidasi atau ditekan, koran. Organisasi-organisasi masyarakat sipil tidak sepakat dalam bersuara pun dibasmi,” kata Bush.
Freedom House
¨  Berpusat di Washington, D.C. dengan daftar kantor cabang membentang dari Eropa, Afrika, hingga Asia. Sejarah Freedom House berawal ketika Wendell Willkie, Eleanor Roosevelt, George Field, Dorothy Thompson, Herbert Bayard Swope bersatu untuk menentang paham Nazi. Pada tahun 1940-an, Freedom House kemudian mendukung Marshall Plan dan pendirian NATO yang kini tercatat sebagai salah satu keuatan kuat zionis dalam mencengkaram dunia. Sejarah kemudian terus bergulir hingga pada durasi 1950-1960-an mereka terlibat akfif dalam mendukung gerakan hak asasi manusia di AS.
¨  TARGET FREEDOM HOUSE
National Endowment for Democracy adalah yayasan swasta nirlaba yang berbasis di Amerika Serikat. NED berfungsi untuk memberikan hibah dalam rangka mendukung proyek-proyek LSM di seluruh dunia untuk pertumbuhan dan penguatan lembaga-lembaga demokratis. Yayasan ini didirikan pada tahun 1983 dan menyediakan lebih dari 1000 dana bantuan per tahun untuk LSM dalam rangka mempromosikan demokrasi di lebih dari 90 negara. Tidak hanya itu, NED juga tercatat aktif dalam menawarkan beasiswa dan melakukan penelitian dan pertukaran internasional bagi para aktivis demokrasi, hak asasi manusia advokat, jurnalis, dosen dan peneliti.
NED menyedikan dana sejumlah USD$19,000 untuk bagi 150 mahasiswa dari Gharbeya, Suez, Minya dan Assiut. Uang ini dipakai dalam pelatihan tentang kesadaran politik dan opini media
¨  Sebuah laman di jejaring sosial Facebook yang diberi nama ‘We are all Khaled Said’ kemudian digunakan untuk menyerukan aksi demonstrasi yang menggulingkan Mubarak pada 11 Februari.
¨  Ayman Nour, Pemimpin Partai Ghad. Orang yang pertama kali mengunggah gambar Khalid di website partainya. Kawan Dekat Obama dan berulang kali mencoba menerapkan demokrasi AS di Mesir.
¨  Wel Ghonim, Direktur Pemasaran Google, yang membuat Laman Facebook untuk solidaritas Khalid.
¨  Harian Daily Telegraph terbitan Inggris menyebutkan, AS diam-diam mendukung para pemimpin gerakan revolusi Mesir. Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Kairo pernah membantu seorang anak muda anti-pemerintah untuk menghadiri konferensi para aktivis AS.
Nama pemuda itu dirahasiakan agar tidak diketahui polisi Mesir.Kemudian,saat datang ke Kairo pada Desember 2008,aktivis itu menuturkan bahwa para diplomat AS menggaet kelompok oposisi untuk merencanakan skenario menggulingkan Presiden Mubarak dan membentuk pemerintahan demokratik pada 2011.
¨  Dalam data diplomatik disebutkan, pada 30 Desember 2008 Duta Besar AS untuk Mesir Margaret Scobey melaporkan bahwa kelompok oposisi sedang menyusun agenda rahasia “perubahan rezim” yang akan dilaksanakan sebelum pemilu, dan dijadwalkan pada September 2011.
Memo yang dikirim Scobey dikirim ke Kementerian Luar Negeri AS di Washington itu bertanda “rahasia” dan berjudul “(Gerakan) 6 April, kunjungan aktivis ke AS dan perubahan rezim di Mesir”.
Data kawat diplomatik juga menyebut bahwa para aktivis mengklaim mendapatkan dukungan dari kekuatan oposisi yang menyepakati rencana tidak tertulis untuk transisi menuju demokrasi parlementer.
Mereka ingin mengubah konsep tataran pemerintahan Mesir dengan memperlemah kekuasaan presiden dan memperkuat perdana menteri dan parlemen. Rencananya, aksi itu akan dilaksanakan sebelum pemilu presiden 2011. Sumber kedutaan menyebutkan, rencana tersebut sangat sensitif dan tidak boleh ditulis.
Bagaimanapun, dari dokumen tersebut menunjukkan para aktivis telah didekati para diplomat AS.Para aktivis juga mendapatkan dukungan besar atas kampanye pro-demokrasi dari para pejabat di Washington.
¨  Ya, aksi demonstrasi Mesir kali ini dikendalikan Gerakan Pemuda 6 April, sebuah kelompok di Facebook yang menarik generasi muda dan kelompok terdidik untuk menentang Mubarak. Kelompok ini beranggotakan 70.000 anggota dan menggunakan situs jejaring sosial untuk mengendalikan demonstrasi.
Meski akhirnya Mubarak memutus semua jaringan komunikasi di negaranya. Mubarak kini menghadapi tantangan paling berat dalam pemerintahannya selama 31 tahun berkuasa.
¨  The Teleghraph, 1 Feb 2011 juga telah mengungkapkan adanya dokumen yang dikirim ke Washington terkait dukungan AS untuk melakukan pergantian rezim di Mesir. Rencana ini juga melibatkan nama George Soros (Pemimpin ICG) di dalamnya
¨  Amerika mulai meminta El Baradei pulang ke Mesir. Pada tahun 2010, El Baradei tiba di Mesir dan melakukan persiapan untuk Revolusi.
¨  Amerika mulai meminta El Baradei pulang ke Mesir. Pada tahun 2010, El Baradei tiba di Mesir dan melakukan persiapan untuk Revolusi.
¨  Time.com pada 20 Februari 2010 menulis warga Mesir tidak peduli dengan El Baradei. Mohamed Abbas (25), seorang sopir taksi di Mesir mengaku tidak kenal El Baradei. Bagi Abbas, El Baradei hanyalah seorang calon presiden seperti halnya Muhamad Gamal Mubarak, anak Hosni Mubarak dan Ketua Liga Arab Amr Musa. “Kebanyakan dari mereka, bagaimana pun, adalah penjahat,” kata Mohamed Abbas
¨  “Apakah kita harus membayar antek Amerika ElBaradei untuk memerintah melalui pemilihan umum, seperti yang terjadi di Pakistan, atau mempertahankan pemimpin seperti Gamal Mubarak, sehingga keduanya berlomba-lomba memberikan layanan dan kesetiaan kepada kaisar dan Washington,” kata Ayman Zawahiri  [pizaro/islampos]
BERSAMBUNG


sumber: islampos.com

0 komentar:

Posting Komentar