ISRAEL,
penyebab tragedi kemanusiaan yang semakin berlarut-larut di tanah
Palestina adalah sebuah gambaran keras karena bukan lagi peristiwa
dramatis atau tiba-tiba memburuk tetapi justru karena rutinitas yang
dilakukan negara yahudi tersebut.
Sebelum Israel berdiri dan semakin menjadi-jadi di wilayah Palestina,
rupanya banyak jejak sejarah dan rekamannya yang menerangkan bahwa
tentara Isarel sudah menyiapkan seperangkat kelompok teroris yang akan
bertugas membasmi rakyat Palsetina dan mendirikan Negara ilegal Israel.
Sebuah data dan fakta mengenai milisi-milisi kelompok teroris Zionis
yang memliki andil penting dalam memuluskan jalan berdirinya Israel
kelak pada tahun 1948.
Oleh karenanya, berikut kita akan mengupas lebih jauh sepak terjang
kelompok-kelompok teroris sebelum berdirinya negara penjajah Israel.
Kelompok Hashomer, Sang Pelindung Yahudi
Dalam bahasa Ibrani atau bahasa resmi Zionis Israel, Hashomer berarti
penjaga atau pelindung. Kelompok ini termasuk organisasi teroris Zionis
pertama dan terpenting sebelum pembentukan rezim Zionis. Aktivitasnya
tidak lebih menjalankan aksi untuk melindungi koloni-koloni pemukiman
Yahudi di Palestina.
Amos Perlmutter dalam bukunya Militer dan Politik di Israel menulis, “Unit Pertahanan pertama Yahudi di pengungsian dibentuk di penghujung abad ke 19 di Eropa Timur. Pada 1905, partai Puali Zion -
yang didirikan sebelum gerakan Sosialis Zionis – mengawasi pembentukan
kelompok-kelompok pertahanan di Palestina. Pada 1909, tempat mereka
diambil alih, oleh kelompok Hashomer.
Menurut Madjid Sahafa dalam bukunya Negara Fiktif, mulanya Hashomer bukanlah
merupakan kumpulan orang-orang Zionis yang sepaham, melainkan gabungan
para aktivis Zionis dari Eropa Timur, Ukraina, dan Kaukasus. Belakangan,
orang-orang Yahudi Marxis dari Rusia bergabung dan menciptakan spirit
militerisme di dalam tubuh Hashomer.
Sedangkan Leonerd Mosely dalam bukunya Gideon Goes To War mengatakan bahwa pada 1907, imigran Zionis membentuk sebuah organisasi militer bernama Bar Guevara (Komunitas Rahasaia Yahudi). Bar Guevara sendiri adalah cikal bakal Hashomer yang
di antara tugas yang dibebankan kepadanya adalah mengumpulkan
informasi-informasi rahasia. Setelah dua tahun berjalan, reorganisasi
pun dilakukan dan nama Bar Guevara kemudian diubah menjadi Hashomer. Sedangkan, para imigran Yahudi yang membentukBar Guevara adalah Yitzhak Ben Tarvi, Alexander Zeid, serta seorang bernama Israil Shuhet.
Meski mulanya Hashomer dibentuk untuk melindungi
koloni-koloni pemukiman Yahudi, namun belakangan kelompok ini
bermetamoforsis menjadi kelompok teroris, militer, dan spionase
Zionisme. Hashomer memiliki pengaruh kuat pada
sebagian besar organisasi-organisasi sosialis Zionis dan melancarkan
aksi teror bagi warga Palestina.
Selain menjaga dan melindungi koloni-koloni Zionis di bumi para nabi itu, Hashomer juga membangun beberapa koloni pemukiman Yahudi untuk ditempati oleh para imigran Yahudi yang datang dari Eropa Timur.
Koloni pertama yang dibangun Hashomer adalah koloni Marjabia yang terletak di lembah Bisan. Setelah ituHashomer pun
kembali membangun dua koloni lagi. Salah satunya bernama Tel Hadshim di
lembah Bisan dan lainnya bernama Kofr Jaladi di desa Mithlah, sekitar
kawasan Jalil.
Pada permulaan Perang Dunia Pertama, Hashomer sempat
dikejar-kejar oleh pihak Turki. Khususnya setelah penangkapan Lisanisky –
salah seorang anggota kelompok spionase bernama Neili -.
Rahasia-rahasia kelompok Hashomer pun akhirnya terbongkar. Hal ini pun berujung pada penangkapan 12 anggotaHashomer.
Kendati demikian, orang-orang Turki tidak bisa memperoleh informasi lengkap perihal aktivitas anggota Hashomer dalam jaringan Zionis. Oleh karennya, Hashomer selamat
dari pengejaran pejabat-pejabat Turki, tapi tidak bisa terbebas dari
dampak spionase yang dilakukannya, yaitu pendeknya masa aktivitas
organisasi dan pembubarannya.
Setelah Palestina jatuh ke tangan Pasukan Britania (Inggris), terbongkarlah bahwa beberapa pemimpin Hashomer bekerja pada sebuah jaringan spionase. Dan menjadi penghubung antara jaringan itu dengan komite politik Pishof.
Meskipun belakangan diketahui bahwa sebagian bantuan dana itu tidak
sampai ke tangan komite melainkan masuk ke kantong beberapa pengurus Hashomer.
Sepanjang periode kekuasaan Inggris atas Palestina, Hashomer meningkatkan aksi teror dan militernya terhadap warga Palestina dan Inggris.
Akhirnya pada permulaan dekade abad ke 20, ketika kaum Zionis
merasakan kebutuhan mendesak untuk membentuk sebuah kekuatan militer
besar, Hashomer pun mengusulkan pembentukan organisasi Haganahdan segera berinisiatif mendirikannya. Namun beberapa anggota Hashomer menolak
usulan tersebut dan lebih memilih membentuk kelompok perang kecil
bernama Brigade-Brigade-Perang. Kelompok ini pun tetap berbentuk seperti
ini, hingga revolusi terhadap orang-orang Palestina meletus tahun 1929.
Namun setelah itu mereka terpaksa bergabung dengan Haganah.
Hingga pada akhirnya, Yutzhak Ben Tarvi, salah seorang pengurus Hashomer menjadi
presiden Israel dan Ben Gurion yang menjadi perdana menteri pertama
Zionis Israel adalah salah seorang pendukung utamanya.
[islampos/akhirzaman/eramuslim]
Sumber: http://islampos.com/menguak-sepak-terjang-kelompok-kelompok-yahudi-sebelum-israel-berdiri-1/
0 komentar:
Posting Komentar