/*releated post
/*end related

Sabtu, 25 Agustus 2012

Menguak Sepak Terjang Kelompok-Kelompok Yahudi Sebelum Israel Berdiri (3)

islampos.com—MASIH dengan Haganah, salah satu kekuatan yang mencetak sejarah bagaimana kelompok-kelompok Yahudi tetap eksis hingga sekarang. Dan tepat 83 tahun lalu hingga saat ini, Inggris telah terbukti menjadi salah satu negara Barat yang jelas-jelas membantu ke-eksisan kelompok yahudi tersebut.
Haganah rupanya telah bekerjasama dengan pasukan Inggris dalam rangka meredam revolusi rakyat Palestina tepatnya di tahun 1929. Atas kerjasama itu pula, pemerintah sementara Inggris menugaskan salah seorang perwiranya untuk membentuk brigade-brigade Zionis demi memadamkan revolusi rakyat Palestina. Pemerintah sementara Inggris juga memberi izin kepada Haganah untuk membentuk satuan polisi bernama Nou Therim. Satuan ini sendiri terdiri dari 22 ribu prajurit yang dilengkapi senjata dan sarana militer yang kiranya diperlukan.
Pada 1937, sebuah unit khusus bernama Mossad Aleya Bet pun dibentuk oleh Haganah. Unit ini bertugas mengawasi operasi penyelundupan orang-orang Yahudi ke Palestina. Di masa itu pula, sebuah unit lain dengan nama sandi Richsen dibentuk untuk memperoleh senajata. Dan masih di tahun yang sama, sebuah unit lagi diciptakan dengan nama Shirot Yadiot atau Sha yang bertugas menjaga kepentingan intelejensi milisi Haganah.
Sebagian besar operasi Aleya Bet dan Richsen diemban oleh Haganah sendiri. Sedangkan Sha memainkan peran penting dalam mensukseskan jalannya berbagai operasi ini. Sebagai contoh, Haganah memberikan informasi tentang kiriman muatan senjata untuk pasukan Inggris di Palestina. Dalam banyak kasus, senjata-senjata ini malah jatuh di tangan Haganah sendiri.
Melalui kesepakatan khusus yang dibuat oleh Aleya Bet dengan manajemen operasi khusus Inggris, dia mulai mengatur operasi para penerjun payung Haganah di berbagai negara Balkan yang notabene dikuasai oleh Nazi.
Meski alasan resmi dan tujuan yang diprogandakan dari operasi-operasi ini semata-mata untuk mendorong warga Yahudi kawasan Balkan melawan Nazi, namun para penerjun payung Haganah sama sekali tidak menunjukkan aktivitas di bidang ini. Kegiatan mereka semata-mata difokuskan pada hubungan dengan organisasi-oraganisasi Zionis di kawasan itu, dengan tujuan mengkoordinasi operasi pemindahan warga Yahudi ke Palestina. Hasilnya, dengan cara ini mereka berhasil memindahkan 10.000 warga Yahudi Balkan ke Palestina.
Dalam tahun-tahun pertama Perang Dunia II, pemerintah Inggris meminta Haganah untuk bekerja sama kembali, karena ketakutan akan serbuan Kekuatan Poros ke Afrika Utara. Setelah Erwin Rommel dikalahkan di El Alamein pada 1942, Inggris menarik dukungannya terhadap Haganah. Di tahun 1943, setelah permintaan dan negosiasi yang lama, tentara Inggris mengumumkan pendirian Brigade Yahudi. Ketika Yahudi Palestina diperbolehkan mendaftarkan diri ke dalam tentara Britania sejak 1940, ini adalah pertama kalinya sebuah unit militer khusus Yahudi berperang di bawah bendera Yahudi. Brigade Yahudi terdiri atas 5.000 tentara dan ditempatkan di Italia pada bulan September 1944.
Selanjutnya, operasi pengumpulan senjata secara illegal terus dilakukanHaganah hingga pada tahun 1948 dimana kemudian Negara Zionis Israel berdiri. Sebagai contoh ketika pasukan Inggris mundur dari Palestina pada tahun 1947-1948, unit Sha memberikan informasi akurat perihal waktu tahap-tahap pengunduran diri mereka kepada Haganah.
Informasi-infomasi ini membuat Haganah dapat menduduki tempat-tempat yang ditinggalkan pasukan Inggris. Begitu tempat-tempat ini dikosongkan, dalam tempo beberapa meni saja, Haganah berhasil memperoleh senjata-senajta mereka.
Hal ini terus berlanjut sehingga ketika masa pendeklarasian berdirinya Israel pada 15 Mei 1948, Haganah telah sedemikian siap dari segala segi pasukan dan persenjataan. Maka itu tak heran bahwa Haganah lah yang kemudian diizinkan dari tadinya sebuah milisi Zionis lalu berubah secara resmi menjadi tentara Israel.
Deklarasi Berdirinya Negara Israel
Langkah ini tidak lain dilakukan oleh Ben Gurion perdana menteri dan Menteri Perthanan rezim Zionis pada masa itu. Begitu rezim Zionis, dibentuk Ben Gurion segera mengeluarkan perintah agar Haganah dan Kelompok-kelompok militer Zionis lainnya bergabung untuk menjadi tentara Israel.
Pada 28 Mei 1948, kurang dari 2 minggu setelah berdirinya negara Israel pada 15 Mei, pemerintah sementara meresmikan Pasukan Pertahanan Israel sebagai pengganti Haganah. Pemerintah juga tidak mengakui angkatan bersenjata selain daripada itu. Irgun melanggar keputusan ini yang kemudian melahirkan perselisihan antara Haganahdan Irgun. Perlahan-lahan Irgun meletakkan senjata dan Menachem Begin mengubah milisinya menjadi sebuah partai politik yang bernama Herut. [nr/islampos/akhirzaman/eramuslim]


0 komentar:

Posting Komentar