islampos.com—MASIH
dengan Haganah, salah satu kekuatan yang mencetak sejarah bagaimana
kelompok-kelompok Yahudi tetap eksis hingga sekarang. Dan tepat 83 tahun
lalu hingga saat ini, Inggris telah terbukti menjadi salah satu negara
Barat yang jelas-jelas membantu ke-eksisan kelompok yahudi tersebut.
Haganah rupanya telah bekerjasama dengan pasukan Inggris dalam rangka
meredam revolusi rakyat Palestina tepatnya di tahun 1929. Atas
kerjasama itu pula, pemerintah sementara Inggris menugaskan salah
seorang perwiranya untuk membentuk brigade-brigade Zionis demi
memadamkan revolusi rakyat Palestina. Pemerintah sementara Inggris juga
memberi izin kepada Haganah untuk membentuk satuan polisi bernama Nou Therim. Satuan ini sendiri terdiri dari 22 ribu prajurit yang dilengkapi senjata dan sarana militer yang kiranya diperlukan.
Pada 1937, sebuah unit khusus bernama Mossad Aleya Bet pun dibentuk oleh Haganah.
Unit ini bertugas mengawasi operasi penyelundupan orang-orang Yahudi ke
Palestina. Di masa itu pula, sebuah unit lain dengan nama sandi Richsen
dibentuk untuk memperoleh senajata. Dan masih di tahun yang sama,
sebuah unit lagi diciptakan dengan nama Shirot Yadiot atau Sha yang
bertugas menjaga kepentingan intelejensi milisi Haganah.
Sebagian besar operasi Aleya Bet dan Richsen diemban oleh Haganah sendiri. Sedangkan Sha memainkan peran penting dalam mensukseskan jalannya berbagai operasi ini. Sebagai contoh, Haganah memberikan
informasi tentang kiriman muatan senjata untuk pasukan Inggris di
Palestina. Dalam banyak kasus, senjata-senjata ini malah jatuh di
tangan Haganah sendiri.
Melalui kesepakatan khusus yang dibuat oleh Aleya Bet dengan
manajemen operasi khusus Inggris, dia mulai mengatur operasi para
penerjun payung Haganah di berbagai negara Balkan yang notabene dikuasai oleh Nazi.
Meski alasan resmi dan tujuan yang diprogandakan dari operasi-operasi
ini semata-mata untuk mendorong warga Yahudi kawasan Balkan melawan
Nazi, namun para penerjun payung Haganah sama sekali tidak
menunjukkan aktivitas di bidang ini. Kegiatan mereka semata-mata
difokuskan pada hubungan dengan organisasi-oraganisasi Zionis di kawasan
itu, dengan tujuan mengkoordinasi operasi pemindahan warga Yahudi ke
Palestina. Hasilnya, dengan cara ini mereka berhasil memindahkan 10.000
warga Yahudi Balkan ke Palestina.
Dalam tahun-tahun pertama Perang Dunia II, pemerintah Inggris meminta Haganah untuk
bekerja sama kembali, karena ketakutan akan serbuan Kekuatan Poros ke
Afrika Utara. Setelah Erwin Rommel dikalahkan di El Alamein pada 1942,
Inggris menarik dukungannya terhadap Haganah. Di tahun 1943,
setelah permintaan dan negosiasi yang lama, tentara Inggris mengumumkan
pendirian Brigade Yahudi. Ketika Yahudi Palestina diperbolehkan
mendaftarkan diri ke dalam tentara Britania sejak 1940, ini adalah
pertama kalinya sebuah unit militer khusus Yahudi berperang di bawah
bendera Yahudi. Brigade Yahudi terdiri atas 5.000 tentara dan
ditempatkan di Italia pada bulan September 1944.
Selanjutnya, operasi pengumpulan senjata secara illegal terus dilakukanHaganah hingga
pada tahun 1948 dimana kemudian Negara Zionis Israel berdiri. Sebagai
contoh ketika pasukan Inggris mundur dari Palestina pada tahun
1947-1948, unit Sha memberikan informasi akurat perihal waktu
tahap-tahap pengunduran diri mereka kepada Haganah.
Informasi-infomasi ini membuat Haganah dapat menduduki
tempat-tempat yang ditinggalkan pasukan Inggris. Begitu tempat-tempat
ini dikosongkan, dalam tempo beberapa meni saja, Haganah berhasil memperoleh senjata-senajta mereka.
Hal ini terus berlanjut sehingga ketika masa pendeklarasian berdirinya Israel pada 15 Mei 1948, Haganah telah sedemikian siap dari segala segi pasukan dan persenjataan. Maka itu tak heran bahwa Haganah lah yang kemudian diizinkan dari tadinya sebuah milisi Zionis lalu berubah secara resmi menjadi tentara Israel.
Deklarasi Berdirinya Negara Israel
Langkah ini tidak lain dilakukan oleh Ben Gurion perdana menteri dan
Menteri Perthanan rezim Zionis pada masa itu. Begitu rezim Zionis,
dibentuk Ben Gurion segera mengeluarkan perintah agar Haganah dan Kelompok-kelompok militer Zionis lainnya bergabung untuk menjadi tentara Israel.
Pada 28 Mei 1948, kurang dari 2 minggu setelah berdirinya negara
Israel pada 15 Mei, pemerintah sementara meresmikan Pasukan Pertahanan
Israel sebagai pengganti Haganah. Pemerintah juga tidak mengakui angkatan bersenjata selain daripada itu. Irgun melanggar keputusan ini yang kemudian melahirkan perselisihan antara Haganahdan Irgun. Perlahan-lahan Irgun meletakkan
senjata dan Menachem Begin mengubah milisinya menjadi sebuah partai
politik yang bernama Herut. [nr/islampos/akhirzaman/eramuslim]
Sumber: http://islampos.com/menguak-sepak-terjang-kelompok-kelompok-yahudi-sebelum-israel-berdiri-3/
0 komentar:
Posting Komentar