/*releated post
/*end related

Selasa, 04 September 2012

Peta Baru Dunia Arab Dan Fitnah Akhir Zaman (2)

Kenapa AS Ingin Menjatuhkan Sekutunya Sendiri?
- Pertama, kepentingan ekonomi dan deideologi faksi-faksi Islam. Saat ditanya Associated Press apakah langkah-langkah yang diambil Presiden Hosni Mubarak sudah benar, Menlu AS Hillary Clinton menyatakan bahwa tidak penting saat ini siapa yang berkuasa di Mesir. Menurut istri Bill Clinton ini, yang lebih penting dibutuhkan saat ini adalah bagaimana tuntutan dan kebutuhan rakyat Mesir bisa dipenuhi dan menuju satu tahapan lebih baik. “Jelas, tahapan yang diikuti saat ini belum menciptakan masa depan yang demokratis, kesempatan ekonomi yang dituntut para pemrotes,” ujarnya.
- Kedua, Amerika memang benci dengan kekuasaan yang terlalu gemuk walau ia tidak mampu memungkiri bahwa diktatorisme memang tujuan dari segalanya. mengapa Amerika sangat membenci pemerintahan yang korup? Tentu saja berbeda motif dengan apa yang kita pahami. Amerika beranggapan Korupsi akan memperkuat kekuatan Islam di akar rumput karena efek kesenjangan sosial, dan ini menurut Robert Heffner, peneliti Islam Amerika, akan membangkitkan semangat persaudaraan Islam yang akan berorientasi pada jihad global. Karena itu pemerintah yang korup harus dijatuhkan khususnya di daerah strategis Timur Tengah karena rencana demokratisasi Timur Tengah adalah salah satu program yang dijanjikan pemerintahan Obama saat berkampanye.
Tunisia Menuju Negara Sekuler?
-  “Kami Akan Bekerja Untuk Membangun Masyarakat Sekuler Pluralistik,” kata Abdul Hamid Jalashi, Biro Eksekutif An Nahdhah
-   Pemimpin an Nahdhah, Ghannouchi  juga menyatakan jika an-Nahdhah berhasil memerintah (berkuasa) di Tunisia, maka ia akan tetap mempertahankan Tunisia sebagai tujuan wisata, tidak akan melarang alkohol  atau wanita mengenakan bikini di pantai.  An Nahda juga berjanji berjanji untuk tidak menyentuh kode hukum Tunisia yang  menjadikan negara itu satu-satunya negara di dunia  Arab yang melarang poligami. Rasyid Ghannouchi,pada hari Jum’at (27/10) juga mengatakan: “Gerakannya yang telah memenangkan pemilu tidak akan memaksakan jilbab pada perempuan Tunisia. Sebab semua upaya-upaya negara Arab untuk melakukannya terbukti gagal.”
-   “Model bangsa Tunisia telah bekerja melalui gerakan reformasi sejak abad ke-19, dan itu adalah model yang menyatukan Islam, modernitas dan demokrasi,” kata Rasyid Gannouchi.
-   Delegasi tingkat tinggi dari Jamaah Ikhwan tiba di Katedral yang dipimpin oleh Wakil Mursyid ‘Aam Jamaah Ikhwanul Muslimin, Dr Mahmoud Ezzat, yang mewakili Mursyid ‘Aam Mohammad Badie, yang berhalangan hadhir, dan sedang menikahkan putrinya pada hari yang sama. Selain, Dr. Mahmoud Ezzat, ikut hadhir termasuk Sekretaris Jenderal Jamaah Ikhwanul Muslimin, Dr Mahmoud Hussein.
Partai Islam Maroko
-   Dalam sebuah wawancara Al-Arabiya dengan pimpinan Partai Keadilan dan Pembangunan Maroko, Abdullah bin Kiran, menegaskan bahwa akan  memerintah sebagai partai politik dan bukan sebagai partai religius. “Agama milik masjid dan kami tidak akan ikut campur dalam kehidupan pribadi warga.” Ujarnya. Bin Kiran membantah bahwa partainya akan memaksakan jilbab pada perempuan Maroko. (Eramuslim, 28/11/2011)
Hubungan Israel-Libya Pasca Gaddafi
-   Media Israel Tel Aviv mengklaim telah melakukan pembicaraan dengan Dewan Transisi Libya dalam upaya membangun hubungan dengan negara Muslim dan membuka kedutaan besar Israel di Tripoli.
-  Harian Israel Haaretz mengatakan, bahwa pembukaan Kedutaan Besar Israel di Libya akan bekerjasama dengan Qatar”, yang merupakan sekutu Tel Aviv percaya untuk memfasilitasi pembukaan kedutaan besar Israel di sejumlah negara Arab. (Eramuslim, 12/12/2011)
Tauhid Seruan Para Rasul
“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan):
“Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu…”  (QS AN-Nahl 36)
Bagaiamana Tanggapan Hasan Al Banna?
-   “Al-Ikhwan Al-Muslimun memiliki sikap bahwa Islam mempunyai implikasi yang signifikan dan menyeluruh. Islam mengawal semua tingkah laku individu dan masyarakat. Segala sesuatu mesti tunduk di bawah undang-undang-Nya dan mengikuti ajaran-Nya. Siapa yang tunduk kepada Islam dari segi peribadatan saja tetapi meniru orang kafir dalam segala hal lain dapat dianggap sama derajatnya dengan orang kafir.”
Al Banna dan Demokrasi
-   Dahulu, Imam Hasan al Banna Rahimahullah, ditawari berceramah tentang demokrasi di radio dengan imbalan 5000 Pound (nilai yang sangat besar saat itu) dari penjajah Inggris, dangan syarat ia harus berceramah tentang Demokrasi menurut pemahaman Inggris. Imam al Banna menolak dan berkata :
“Enyahlah kalian! Kalian telah tersesat dari jalan yang benar dan menyimpang dari kebenaran!”
(sumber: Badr Abdurrazzaq Al Mash, Manhaj Da’wah Hasan Al Banna, Hal. 79)
Akankah Demokrasi Ikhwan Berhasil?
Negara Islam tidak akan pernah berdiri di negara manapun dengan demokrasi. Negara Islam tidak akan pernah terwujud kecuali dengan manhaj yang panjang dan perlahan. Manhaj yang menjadikan pondasi sebagai wilayah kerjanya, bukan atap. Dimulai dari penanaman kembali aqidah dan pendidikan moral (akhlak) secara Islami. Ketahuilah, jalan ini memang panjang dan perlahan, namun ia merupakan jalan tercepat sekaligus tersingkat. (Sayyid Quthb – Mengapa Aku Dihukum Mati, hlm. 95).  [pizaro/islampos]
BERSAMBUNG


5 komentar:

wew...
mantap banget artikelnya :-bd

full tentang islam :-bd

Blogspot Tutorial

Imam Hasan al Banna yang teguh dengan dakwahnya, meski tragis endingnya. Kita mendoakan beliau selalu.

Ya benar, Negara Islam yg mendapat petunjuk adalah negara yg mengikuti thariqah dan manhaj Nabi, menjunjung tinggi kejujuran dan akhlak mulia

wew.. sy ndatau mii bgimana selanjutnya ntuhh perkembangan islamm dunia

Posting Komentar